Mungkin engkau tidak akan pernah tahu
Betapa berartinya engkau dimataku
Mungkin engkau juga tidak akan pernah tahu
Betapa berharap aku terhadapmu
Mungkin, dan mungkinkah
kau mengingatku seperti aku mengingatmu kini. . . ????
Semakin lama semakin
merasa tak pantas, aneh ya. . .padahal dari awal aku sudah menandaskan
harapanku terhadapmu. Ingin mundur saja kenapa begitu sulit. Dari awal pun
sudah berusaha kupasarahkan, tapi waktu yang berlalu pun seakan tak mampu
menghapusmu.
Bukan hendak mengeluh,
bukan juga aku tersakiti, tapi aku hanya tak ingin diam-diam memupuk harapan
terhadapmu, itu saja. Kadang aku sadar, tapi sering aku terbuai mengingatmu.
Kadang bahagia kadang juga menyedihkan. Menyedihkan memandang diriku yang
seperti ini. Aku sadar betul kalau rasaku memang hanya bertepuk sebelah tangan.
Akupun mengerti mencintai akan lebih membahagiakan apabila cinta itu tumbuh
dalam keridhoanNYA.
*****Kata-kata
itu pernah aku tulis dalam sebuah buku harian yang selalu aku bawa dalam tas
kuliahku dan tanpa sengaja terbaca oleh seorang teman. Dan diapun berkomentar
panjang lebar x tinggi #ehh, dengan raut muka yang begitu serius. ” cinta
kepada manusia haruslah dibunuh sebelum cinta itu mulai tumbuh dan melenakan. Virus cinta kepada manusia jika belum saatnya hanya akan menjadikan kita jauh kepada pencipta kita.” #bahasa
sudah diedit. hehe
Jujur aku agak kaget,
sudikah mengemasnya dengan bahasa yang lebih bisa aku terima, untuk seseorang
yang sedang jatuh cinta, tentu itu sulit dipahami. #ralat ,untuk aku yang sedang
jatuh cinta, itu sulit aku terima . . .hehehehe. cinta tentu berbeda dengan
nafsu, kenapa harus menyalahkan cinta, seolah-olah cinta adalah musibah, apakah adil jika melabelkan perasaan yang tidak bersalah ini dengan sesuatu yang terkesan rendah dan pasti berujung tidak baik, bukan aku tak berterimakasih dengan nasehatmu. Hanya saja, aku belum bisa memahami kenapa harus membunuh sebuah cinta, mungkin hanya cara kita yang berbeda dalam memaknai arti sebuah cinta. #cieee. . .anggap saja sedang serius. Kalaupun aku
tau cara membunuhnya, sudah aku bunuh dari dulu #pegang pisauuuu. Hehehehe
kenapa jadi berasa sadiiiis gini.
Rasa cinta itu anugrah,
tergantung bagaimana diri ini menyikapinya. . .Siapa bilang cintaku menjauhkan
diriku kepada Tuhanku, justru cinta ini semakin menyadarkanku akan KuasaNYA. Bukankah
semua butuh proses sampai kita bisa memahami sepenuhnya ??Aku belajar banyak hal setelah aku mengenal cinta, Aku tak kan pernah
bisa memaksakan kehendakku, aku percaya Allah akan memberi yang terbaik. Ada
hikmah kenapa cintaku jatuh kepadamu. Selebihnya akan selalu ada makna jika
kita selalu memandang dari hal yang positif.
Kalaupun kini aku
risaukan, bukan karena aku tak bersyukur dengan anugrah ini, hanya saja aku tak
mau berlarut-larut merasakan cinta sebelum waktunya. Akan lebih indah jika rasa
itu merekah di masa yang tepat dan dengan orang yang tepat :) #lagi sadaar, hehehehhe