Menyesal

Saat mencoba menulis artikel tentang memahami diri tengah malam ini, aku jadi ingat perkataan seorang teman yang kemarin malam awalnya mengatakan : " Kemarin aku bilang sama bulik kalo aku ga mungkin jadi bagian dari keluarga klaten lagi, terus bulik bilang gini : lha kenapa?, aku menjawab : karena nisa udah punya pacar lagi "
Kemudian selang beberapa saat percakapan dia mengatakan : " Kemarin aku bilang sama sahabat dekatnya zarirah kalau aku meninggalkan pacarku demi zarirah, karena aku lebih memilih zarirah"
Dulu dia juga pernah berkata " Akan aku buktikan kalau ga nikah sama kamu aku lebih memilih jomblo seumur hidup" (dikatakan saat aku memilih untuk mengakhiri hubungan)
Dan kemarin dia mengatakan " Kalau ga bisa bersama zarirah aku gak akan nikah, jomblo seumur hidup "
Parahnya, semalam dia bilang " I love u,aku sayang kamu (intinya gambleh) padahal dimana-mana dia bilang kurang lebih intinya begini " 4 tahun sudah aku mencintaimu (zarirah) hanya kamu yg ada dihatiku selama 4 tahun ini, ku jaga rasa cintaku hnya untukmu bla bla bla (intinya lebih gambleh)
Kok ada ya orang model begini. . .Dikiranya kata cinta itu tak bermakna dan hanya main-main apa?? Seseorang yang berani mengatakan kata cinta harusnya dia bisa mempertanggungjawabkan perkataannya itu, hei laki-laki dewasa bos. Mau jadi player apa?, ingat masa remaja udah lewat.

Aneh ya. . . Dan bodohnya aku baru sadar -_- kalau selama ini terbodohi. Dan sungguh aku menyesal sudah pernah membela dia didepan ibu dan sahabat-sahabatku, aku pernah meyakinkan kalau dia serius dan baik hatinya, dia tidak seperti yang kalian kira. Sampai nangis dan musuhan sama temen karena tak sepaham.
Dari awal temen-temen udah bilang " Nis, dia itu lebay hati2 lho nis dia itu bla bla bla.
Aku tak pernah peduli dengan omongan orang aku tetap percaya dia baik, dia gak mungkin seperti itu. Sampai nangis-nangis aku mempercayai kata-katanya,karena aku yakin dia tulus, apapun yang keluar dari mulutnya adalah ketulusan. Tapi, sekarang semua benar-benar terbuka. . .
Aku ga bilang dia jahat ya, cuma mau bilang ga punya hati.
Walaupun aku sering memaafkan tapi bukan berarti orang bisa bertindak seenaknya dan terus-terusan mengulangi kesalahannya. Apa yang udah aku lakukan, apa aku menyakitinya selama ini??
Apa aku gak setia?? apa selama bersama dia terbersit ada laki-laki lain dihati?? Apa tidak ada pengorbanan yang aku lakukan buat dia?? Apa selama ini aku gak tulus peduli sama dia?? Apa selama ini aku banyak menuntut yang tidak jelas? Apa selama ini aku ga menerima dia apa adanya?? Apa selama ini aku ga berusaha mengerti dia,nuruti mau dia,bahkan sangking bodohnya mau-maunya melakukan hal yg salah?? Apa selama ini aku jahatin dia??  Enggak kan?? Lalu kenapa begitu mudahnya menyakiti.


Jujur ya, aku menyesal, dan aku katakan aku tertipu, dulu aku memilihmu karena aku pikir kamu orang yg taat beragama, awal sebelum jadian kamu bener2 keliatan orang yg taat. Eh lha kok ternyta. . .
Mending sama orang yang ga pernah pamer ibadah, apa adanya tapi berkepribadian baik. . .
Buat para wanita pokoknya hati-hati jangan tertipu sama orang yg tampilan luarnya beragama, ingat liat kepribadiannya. . .

Correct Me If I’m Wrong