Ibu disini sepi,sepi sekali. Hanya ada aku dan lampu-lampu ini yang menerangi malamku. Ibu aku sakit, anakmu sakit disini bu. Ibu ,aku tau engkau merasakan apa yg kini aku alami, maafkan anakmu yang telah membuatmu khawatir.
Ibu, engkau tahu betapa aku paling tidak suka suasna sepi seperti ini, apalagi anakmu ini sedang merasakan sakit. Sakit yang bertubi-tubi tidak hanya raga tapi juga jiwaku yang terpuruk. Ibu,aku ingin engkau mendengarkan aku, mendengarkan aku bercerita , menceritakan hal-hal baru yang telah aku alami disini, dan aku ingin sekali mendengar nasihat-nasihatmu ibu, agar aku kuat dalam melalui rasa sakit ini. Ibu,betapa tak ada orang yang mau mendengar aku bercerita selain engkau. Ibu engkau tahu betapa aku tidak kuat mendengar segala bentuk cacian. Aku sakit ibu, sakit ketika usaha yang telah dilakukan dengan niat baik berujung dengan fitnah dan cacian yang menyakitkan hati. Ibu, aku hanya ingin bersandar sejenak,merebahkan hati dan pikiran,agar aku kembali tegar. Ibu taukah saat ini aku sangat ingin pulang, sangat ingin pulang dan sangat ingin pulang. Saat mendengar bujukmu agar aku pulang,rasanya ingin sekali aku berkemas. Tapi kembali kururungkan, aku masih punya hal yang harus aku selesaikan. Tak mungkin aku membiarkan kawan-kawanku berjuang sendiri .
Ibu, hanya doamu yang mampu menguatkan aku disini, dijalan ini.