Jangan dekat-dekat aku sekarang, aku lagi suka nggigit!!!
Serba salah, mau bicara jujur nanti ada yang tersakiti, kalau diem aja aku yang tersakiti. hash. . .eh sebetulnya ga tersakiti juga, mungkin lebih tepatnya ga enak hati.
kalau bukan sahabat sendiri ,apalagi udah sahabatan dari masih "beyes" mungkin ga serisau ini,ahhh. ini awalnya sebenernya hanya persoalan remeh temeh buatku,tapi buat mereka ga sesederhana itu tentunya,andai saja mereka lebih bisa dewasa.
Bener kata ibuk,harusnya aku memang membatasi diri!
Sekarang harus banyak-banyak sadar diri (⌣́_⌣̀)
Andai saja mereka cukup dewasa untuk bisa memahami posisiku sekarang, tentu tak begini jadinya. . .
harusnya aku sadar mereka sudah jauh berbeda, harusnya aku sadar kalau orang yang kita anggap sahabat kadang kala juga bisa bermuka dua karena ada maksud tertentu #sahabat juga manusia biasa. Kenapa bisa sebegitu percaya, kenapa bisa sebegitu memaafkan, kenapa juga aku yang minta maaf. Apa aku yang berpikir irasional?? dengan menganggap kali itu dia khilaf dan sekarang ketika kesalahan itu diulang ,apa aku harus bilang ga papa?? aku yang berpikir irasional. Apa karena aku terlalu "membiarkan" ?? bisa jadi, ah kenapa aku ini. Kalaupun memang semua benar, aku hanya ingin bertanya kepadamu, apa kamu bisa bahagia dengan apa yang kamu dapat dengan cara seperti itu?
Kalau iya, aku terima.
Di zaman sekarang ini, Nak, yang benar bisa dipersepsikan salah. Yang salah, dianggap benar. Yang berniat baik, dimusuhi habis-habisan. Yang berniat buruk, bisa jadi dipuja mati-matian. kuntawiaji
