Selasa, 13 November 2012

Ciyus, mi apah. . .

Diposting oleh Profil CHK di 09.32
     Saya paling tidak suka dengan kata "ciyus mi apah" , saya jengkelnya minta ampun sama kata ini, siapa to yang mulai mempopulerkan kata ini, kok ya ga mikir. 
     Pernah suatu ketika, eh ga suatu ya ganti beberapa ketika, eh. . apalah terserah
ada temen yang nanya ke aku, dan konteks pembicaraannya serius. . . 

    Dianya tanya apa aku sudah konseling 4 kali pertemuan, ya aku jawab jujur dong kalau udah berkali-kali dan ada 1 klien yg udah lebih dari 4 kali pertemuan, masak dia responnya ciyus mi apah, dan dia itu laki2 ya, njelehi banget ga sih. . .dan dari itu pembicaraan kita berhenti, dia tak merespon lagi. 
Masih banyak kata2 ciyus mi apah terlontar saat konteks pembicaraan lagi serius2nya. Beberapakali aku denger kata2 ini sangat mengganggu konsentrasi dan suasana hati #tsaah

   Bukankah kata ciyus mi apah itu justru terkesan sebagai suatu bentuk kalimat bukti ketidakpedulian kita terhadap lawan bicara kita, mungkin bila diucapkan saat santai dan hanya untuk bercanda, bisalah yah. Tapi tolong dong jangan pake kata ini kalau lagi terlibat dalam pembicaraan yang serius dengan lawan bicara kita. Kasian loh ya,bener, berasa gimana gitu.Apalagi kalau lagi "ngomong" lewat sms dan chating,kan bisa disalah   artikan soalnya kagak liat ekspresinya langsung. Saya aja rada anyel gitu kalau denger kata itu. 
   Hmm gimana ya, saya kok jadi pengen jelasin disini, saya bukan mau sombong ,lagian apaaah juga yang disombongin,bener deh kagak adaah,malah harusnya kamu yang bersyukur klo ga ada klien,kagak tekanan batin kayak saya. Tapi kenyataannya memang saya konseling sudah berkali-kali, mengingat sekolah tempat ppl saya adalah "sekolah favorit" tentu banyak klien yang berseliweran  terdampar di BK setiap harinya, gak percaya?? coba aja main ke tempat PPL saya. Untuk konseling saya mengakui, ada beberapa anak dengan kasus berat tidak bisa disembuhkan hanya dengan 1 kali pertemuan konseling, gurunya harus sabar dan care ya sama perkembangan si anak tersebut. Jadi guru Bk itu awalnya aja terlihat manis, sampe sering diejekin kalau jadi guru BK itu enak,ga ngapa-ngapain, cuma tinggal curhat2 aja kerjaannya, saya juga bisa. begitulah komentar beberapa teman bukan bk yang sering saya dengar, termasuk dari murid-murid saya. Silahkan mbak mas dicoba dulu, nanti baru berkomentar. . . 
   Saya cuma mau curhat aja ya, syukur2 ada manfaatnya buat orang lain, barangkali yang baca tulisan ini ada yang sering melakukan itu tanpa sadar, saya hanya berharap semoga bisa tersadarkan dan kembali ke tata bahasa dan sopan santun yang baik dan benar. Jangan sampai kata-kata alay yang populer mengikis rasa kepedulian kita terhadap orang lain. Jadi guru Bk kan harus care dan bisa jadi pendengar yang baik kan. . .  ^^
Kepenatan, keraguan, kebimbanganmu akan hilang, seiring tilawahmu yang kau baca perlahan.. #karenaQuranAdalahObat

quotes An Nisa San likes


"Setiap hari cinta harus ditumbuhkan dengan berbagai cara. Cinta harus tumbuh menembus semua rintangan. Kuncup-kuncupnya tak boleh merekah semua seketika, untuk kemudian layu. Ranting dan pokoknya harus kuat menjulang. Cinta harus ditumbuhkan sepanjang usia dengan bunga-bunganya yang bertaburan di sepanjang jalan kesetiaan. Jalan yang ditapaki dengan riang di bumi dan semoga kelak mempertemukan kita kembali dengannya di surga"— Helvy Tiana Rosa

Popular Posts

Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(3:31) ^

si unyu

 

Melukis Warna Kalbu Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea