simi simi si robot ayam

Ngobrol sama simi jadinya kayak gini nih :(

jleeeeb simi juhuuuut

ini nih kalau udah mulai ga nyambung. . .

simi juga sering bikin ketawa

Wanita itu. . .

" Setiap orang punya kelebihan dan kekurangan"
Sekarang aku harus benar-benar mengecamkan kata-kata itu baik-baik. Benar, entah bagaimanapun lagi-lagi aku harus berpegang pada kalimat itu.
Aku seorang wanita, dan aku harus menyadari bahwa memang wanita itu rawan dengan yang namanya menggibah. Disadari atau tidak akhir-akhir ini aku sering sekali lebih  menilai orang dari tingkah lakunya yang negatif. Gampang sekali menilai jelek orang hanya karena kelakuannya yang "aneh" , walaupun begitu harusnya aku harus tetap berprasangka baik, seaneh-anehnya perlakuan orang itu kepada ku.
Cukup sulit bagiku, sungguh,  harus menganggap itu sebagai "kekurangan" apalagi harus berpura-pura bersikap manis terhadap seseorang yang berperilaku "aneh" terhadapku, yaa mau bagaimana lagi dia saja terlalu rapuh terhadap kritik, sekali dikritik saja tidak terima dan berusaha membela diri mati-matian seolah paling benar. Padahal harusnya dia sadar aku bukan anak usia 3 tahun lagi yang bisa dibohongi. Walaupun semua perlakuannya berdampak pada kondisi psiklogisku selama 2 bulan ini, tapi ada hal yang membuatku bersyukur, bersyukur aku punya orangtua yang tidak seperti itu, walaupun kami tidak sekaya beliau, setidaknya ibuku jauh lebih kaya hati. Ternyata tidak memiliki sesuatu yang bisa dipamerkan terkadang lebih menyelamatkan. Pamer amal itu juga tidak baik, yang tau amal kita hanya Tuhan, jadi tidak usah repot-repot memamerkan amal agar dapat dinilai sebagai orang baik.
Aku sungguh ingin menuliskan ini hanya sekedar ingin curhat, bukan untuk menggibah. Karena kali aku takut kalau aku cerita dengan orang lain/teman-temanku akan sama halnya seperti kemarin-kemarin "gayung bersambut" dan aku akan semakin senang membicarakan kejelekannnya ,mulai senang membenarkan diri, dan akhirnya yang aku dapat cuma kesia-siaan, aku takut lebih senang dikasihi orang karena ceritaku yang tragis itu. Dan kelama-lamaan aku jadi terbiasa mengadu pada manusia,astaghfirullah, Jauhkan hamba dari sifat buruk itu ya Allah, lindungilah hamba dan tuntunlah hamba agar tetap berada dijalanMU ya Allah.
Jujur sebagai seorang wanita berat sekali menjaga lisan. . .huhu, tapi bukan berarti tidak bisa dilakukan, harus ada kemauan untuk menahan diri.

Kolom komentar, sebenernya penting ga sih ???

Komentar oh komentar. . . masih diminggu yang sama aku menerima 1 pesan difacebookku yang san-nisa , "mbak kok ga dikasih kolom komentar blognya bla bla bla "
Ok, aku jawab sekarang. . .hmm, blog ini adalah blog pribadi yang isinya kebanyakan hanya soal curhat-curhatanku yang mungkin buat sebagian besar orang yang terdampar disini ga penting untuk dibaca apalagi dikomentari,hihihi. Dan,jujur akupun tak mau ada orang yang berkomenar tentang tulisanku-tulisanku ini, kenapa ? apakah aku berarti bukan orang yang mau menerima kritik?? heuheu, silahkan berpendapat begitu. Buat ku, ketika aku menulis itu adalah saat dimana aku mengeluarkan emosi-emosiku yang terpedam, dan ketika sudah aku keluarkan berarti selesai. Jadi suatu ketika aku baca lagi, kadang jadi terasa geli sendiri,agak gimana gitu,kok aku bisa selebay/sejahat begitu.
Jadi kalaupun ada yang berkomentar, aku cuma takut aku nggak  bisa jadi diri sendiri lagi, Manulis karena ingin terlihat baik itu susah,hhaha.

Kadang juga ada yang bertanya-tanya,sebenernya siapa aku ?Temanku pernah nyletuk dengan gaya bicaranya yg khas " u krisis identitas ya? " aku hanya jawab dengan senyum saja, karena jujur ada alasan yang rasional yang membuatku tak menggunakan identitas asli. Jadi tak usah risaukan aku. . .  :)

Dialog Hati : meracau

Buat kamu aku memang tak pernah berarti apa-apa. . .
Aku tau itu, aku telah sadar semenjak lama.
Tapi melupakanmu bukan hal yang mudah bagiku.
Bertahan 3 tahun, itu bukan waktu yang singkat untuk sebuh rasa seperti ini.
Aku sakit, ketika kamu acuhkanku tapi perhatian terhadap yang lain. . .
Kenapa aku ini, cemburu ?
Sudahlah, buat apa mendramatisir hal-hal seperti ini.
Toh semakin aku berharap padamu semakin sakit yg aku terima.
Nanti akupun harus menyiapkan jiwa yang besar, merelakan.
Hanya persoalan waktu, sebelum segalanya terlalu dalam ku rasa.

Aaaaaaaaaaaaaaaaa kuuuu ingin segera pulang

Ibu aku sanagaaat meindukanmu ibu. . .

Ibu padahal baru kemarin aku meninggalkan rumah, tapi hatiku terasa beraat sekali

ingin segera pulang kembali. . .

Ibu rasanya berat sekali harus menahan sakit disini tanpaa seorangpun tau bagaimana keadaanku

Ibu aku hanya ingin segera pulang, itu sajaaa. 

Aku janji akan menyelesaikan apa yang harus aku selesaikan, walaupun harus tertatih menahan sakit. 

Ibu aku ingin pulaaaaaang.

Newbie. . .

    Hidup dengan kreativas ternyata lebih menyenangkan, berasa punya dunia yang aku banget. . .
Menggunakan otak untuk berpikir ide-ide kreatif apalagi ya yang mau dituangkan, ternyata sesuatu yang menyenangkan, sambil sesekali browsing2 dan ketemu dengan jutaan crafter *heleh* dan dengan giveaway nya yang lucu-lucu dan kreatif, ingin rasanya seperti mereka. . .huhu andaikan aku bisa jahit sendiri,mungkin lebih totalitas. Entah kenapa ide-ide ini muncul setelah aku suka jualin jualan bulik#Eh ya begitulah, semakin hari semakin tertarik. Semoga kedepannya bisa mewujudkan impian-impianku ini. . heuheu.
   Bahagia itu ketika kita bisa melakukan sesuatu sesuai dengan kata hati kita. . .aku merasakan bahagia saat melakukannya dan aku merasa menemukan duniaku yang baru. . .

LO oh LO

Minggu-minggu ini lagi sibuk ngrampungin LO, berasa tertekan gini ya, LO harus jadi segera,padahal patner di tempat yg sama nyantei2 aja. Sepet nyletuk juga dari dianya, "LO mu uda jadi to, ngopi" ah, tambah bikin galau aja, kok ga bantuin apa nanyain gimana gitu, liat temennya nglembur diruang BK dianya santai aja, paling enggak ikut2 ngerjain apa gitu biar aku ada temennya, biar ga berasa kerja sendiri gini. Ah ya sudahlah mending ngomongimn diri sendiri.
Jadi inget pas ibu pamong ngomong beginian tiap hari menjelang detik-detik berakhirnya masa PPL kuh yg super unyu :
Ibu pamong   : mbaaak aku sedih lho, kamu kok bentar lagi to rampung PPLnya, nanti kalo aku kangen gimana ?
Aku   : cuma nyengir aja
Ibu pamong  : mbaak mbaak , titip buat mbak wardah sama pak tarno ya, tolong disampaikan ya. . .
Aku  : wonten nopo buk ?
Ibu Pamong : bilangin ya, mbak anis biar disini terus aja, ditariknya 2 tahun lagi. . .
Aku : *ngeek banget,bercanda kok ga lucu gini buk. . .enak di ibu, susah disaya*

Masa PPL ini sungguh hari-hari ku jadi awesome banget, tambah pengalaman, tambah wawasan, pokoknya tambah segala-galanya deh. Aku jadi lebih menghargai arti "keterbukaan" dalam menjalani hidup.
Ayo semangat nglanjutin ngerjain LO. . .

Maafkan saya. . .

Saya minta maaf. . .

Tolong maafkan saya, apapun kesalahan saya. . .

Maaf, saya sungguh meminta kebaikan hati siapa saja yang sekiranya pernah terluka karena perkataan dan perlakuan saya yang menyakiti,baik disengaja ataupun tidak. 

Tolong maafkan saya. . .

Untuk teman-teman dan sahabat semua yang membaca ini dan kebetulan mengenal saya, saya mohon maaf atas segala khilaf. 

Saya mohon sekali , tolong bukakan pintu maaf untuk saya. 

Saya akui, saya banyak sekali punya salah dengan teman-teman, karena ketelodoran saya dalam berucap dan berperilaku. 

Buat saya, sangat menyakitkan sekali ketika ada teman atau sahabat yang tiba-tiba menjauhi saya dengan sebab yang saya sendiri tidak ketahui. . .

Akankah lebih melegakan kalau saya tau kesalahan saya, sehingga saya bisa lebih memperbaiki diri. 

Tolong untuk teman atau sahabat, kalau ada dari saya kurng berkenan, saya mohon untuk diingatkan maupun ditegur secara langsung, cara ini akan lebih saya terima dan mendamaikan dari pada saya dijauhi dan didiamkan. 

lagi pengen curhat

Kemarin saya sempatkan buka-buka pesan di facebook , ternyata saya sangat sadis kalau sama laki-laki (dulu) , kalau baca suka ngeri sendiri,kok dulu saya segitunya padahal juga mereka kan nayanya baik-baik. Makanya saya enggak banyak punya temen laki-laki, kenapa ya saya bisa segitunya. . .soalnya beda sekali sama saya yang sekarang,tapi bukan berarti gampangan ya,bukan. Tapi setidaknya lebih punya sopan santun dalam bergaul. Padahal juga orangnya baik-baik yang pasti enggak pada macem-macem. Sekarang aja saya baru sadar kenapa sering ada yang bilang kalau saya galak,wkwk.

Kesan pertama saat melihat saya,pasti bilang saya galak,judes, ini yang bilang teman2 PPL dan murid2 saya yah, ya ampun sedih gitu jadinya. Tapi alhamdulillahnya mereka pasti bilang tapi pas udah kenal enggak kok, orangnnya malah kemayu,hwahwa #sama sajah ituuu mah

Ya tak kenal maka tak sayang, memang begitulah saya. Bukan saya mau menghindar dari kata"galak" dan sok membela diri,haha. 

Jujur saya aslinya memang galak, ini ya saya bikin pengakuan kalau sebenarnya sifat saya galak. Tapi bukan berarti saya sering marah-marah, saya enggak akan marah kalau enggak ada sebab. Dan galak saya pasti karena saya gemes sama orang yang gak bisa dibilangin. Saya galak, tapi sebenarnya saya banyak menangis. Jadi mungkin galak saya ini untuk menutupi sifat saya yang sebenarnya lemah lembut didalam #tsaaah 

Kalau ada orang yang bisa memahami saya itu satu-satunya cuma adek saya, iya adek saya ya. Bagaimanapun saya marah,dia enggak pernah satu kalipun balas dengan marah, malah kata2nya santai banget, itu mungkin yang bikin saya malu kalau marah sama dia. Beda dengan yang lain kalau saya marah pasti balesnya marah. Jujur ya adek saya orangnya baik banget, sabar ga pernah sekalipun dia itu bentak saya ya, karena dia pasti yang paling tau kalau saya itu sebenarnya lemah. Saya tau dari dulu dia yang paling enggak tega kalau saya nangis, orang yang selalu belain saya dimanapun situasi dan kondisinya. malah sering adek saya yang menasehati saya. Parahnya dia lebih dewasa dari pada saya #tsaah

Adek saya enggak pernah iri sama saya kayak kakak saya, malah apapun yang dibelikan orang tua buat dia sering dikasihkan ke saya. Dia selalu ngalah kalau sama saya, saya enggak minta tapi selalu adek saya yang maksa ngasih ke saya. Kok jadi ngomongin adek saya ya,haha pokonya adek saya satu-satunya orang yang mengerti saya luar dalam. 

Kadang saya juga mikir, kalau nanti saya punya suami,bagaimana kalau dia tidak bisa mengerti sayaaa. . .haha, makanya saya lebih selektif, karena buat saya menikah bukan hal2 yang main-main. Menentukan pasangan hidup bukan sama seperti memilih baju di toko. 

Ciyus, mi apah. . .

     Saya paling tidak suka dengan kata "ciyus mi apah" , saya jengkelnya minta ampun sama kata ini, siapa to yang mulai mempopulerkan kata ini, kok ya ga mikir. 

     Pernah suatu ketika, eh ga suatu ya ganti beberapa ketika, eh. . apalah terserah

ada temen yang nanya ke aku, dan konteks pembicaraannya serius. . . 

    Dianya tanya apa aku sudah konseling 4 kali pertemuan, ya aku jawab jujur dong kalau udah berkali-kali dan ada 1 klien yg udah lebih dari 4 kali pertemuan, masak dia responnya ciyus mi apah, dan dia itu laki2 ya, njelehi banget ga sih. . .dan dari itu pembicaraan kita berhenti, dia tak merespon lagi. 

Masih banyak kata2 ciyus mi apah terlontar saat konteks pembicaraan lagi serius2nya. Beberapakali aku denger kata2 ini sangat mengganggu konsentrasi dan suasana hati #tsaah

   Bukankah kata ciyus mi apah itu justru terkesan sebagai suatu bentuk kalimat bukti ketidakpedulian kita terhadap lawan bicara kita, mungkin bila diucapkan saat santai dan hanya untuk bercanda, bisalah yah. Tapi tolong dong jangan pake kata ini kalau lagi terlibat dalam pembicaraan yang serius dengan lawan bicara kita. Kasian loh ya,bener, berasa gimana gitu.Apalagi kalau lagi "ngomong" lewat sms dan chating,kan bisa disalah   artikan soalnya kagak liat ekspresinya langsung. Saya aja rada anyel gitu kalau denger kata itu. 

   Hmm gimana ya, saya kok jadi pengen jelasin disini, saya bukan mau sombong ,lagian apaaah juga yang disombongin,bener deh kagak adaah,malah harusnya kamu yang bersyukur klo ga ada klien,kagak tekanan batin kayak saya. Tapi kenyataannya memang saya konseling sudah berkali-kali, mengingat sekolah tempat ppl saya adalah "sekolah favorit" tentu banyak klien yang berseliweran  terdampar di BK setiap harinya, gak percaya?? coba aja main ke tempat PPL saya. Untuk konseling saya mengakui, ada beberapa anak dengan kasus berat tidak bisa disembuhkan hanya dengan 1 kali pertemuan konseling, gurunya harus sabar dan care ya sama perkembangan si anak tersebut. Jadi guru Bk itu awalnya aja terlihat manis, sampe sering diejekin kalau jadi guru BK itu enak,ga ngapa-ngapain, cuma tinggal curhat2 aja kerjaannya, saya juga bisa. begitulah komentar beberapa teman bukan bk yang sering saya dengar, termasuk dari murid-murid saya. Silahkan mbak mas dicoba dulu, nanti baru berkomentar. . . 

   Saya cuma mau curhat aja ya, syukur2 ada manfaatnya buat orang lain, barangkali yang baca tulisan ini ada yang sering melakukan itu tanpa sadar, saya hanya berharap semoga bisa tersadarkan dan kembali ke tata bahasa dan sopan santun yang baik dan benar. Jangan sampai kata-kata alay yang populer mengikis rasa kepedulian kita terhadap orang lain. Jadi guru Bk kan harus care dan bisa jadi pendengar yang baik kan. . .  ^^

Hujan dan Teduh

Kepadamu, aku menyimpan cemburu dalam harapan yang tertumpuk oleh sesak di penuhi ragu

Terlalu banyak ruang yang tak bisa aku buka.

Dan, kebersamaan cuma memperbanyak ruang tertutup.

Mungkin, jalan kita tidak bersimpangan.

Ya, jalanku dan jalan mu…

Meski diam-diam aku masih saja menatapmu dengan cinta yang malu-malu…

Aku dan kamu, seperti hujan dan teduh.

Pernahkah kau mendengar kisah mereka?

Hujan dan teduh di takdirkan bertemu, tetapi tidak bersama dalam perjalanan.

Seperti itulah kita.

Seperti menebak langit abu-abu.

Mungkin, jalan kita tidak bersimpangan…

by Wulan Dewantara 

Generasi Tidak Memperhatikan

Tambah banyak saja, orang2 yg tidak memperhatikan.

Di rapat2, saat peserta rapat sibuk berpikir, membahas banyak hal, ternyata ada yg asyik nyempil main hp, sibuk berkelana di luar ruangan. Ada yg main gagdet, apa saja, tidak memperhatikan.

Di ruang keluarga, saat anak2 balita bicara, orangtuanya sibuk dgn pikiran sendiri, tidak memperhatikan. Apalagi yg diharapkan? Juga saat orangtua mereka bicara, anak-anak lbh sering sibuk dgn dunianya sendiri, tdk memperhatikan.

Di kafe2, teman berkumpul satu sama lain, sudah janjian jauh2 hari, saat bertemu, tetap sj sibuk dgn ‘mainan’ di tangan. Di tempat bercengkerama, baik sahabat bertemu satu sama lain, tetap sj sibuk dgn ‘mainan’ di tangan, tidak memperhatikan.

Di dalam mobil, bus, tumplek merapat kawan dekat, keluarga, bukan pembicaraan yg ada, semua sibuk dengan urusan lain di luar kendaraan. Sibuk menyapa dan update posisi. Itu lebih penting bahkan dibanding tidur istirahat.

Di rumah2 ibadah, di depan sibuk ceramah, di sini sibuk dengan dunia lain. Sibuk sekali, bahkan ibadah ke Tuhan pun harus disisihkan karena harus online. Juga di kelas, kursus, dan hal2 yang jelas tidak penting2 amat dibanding menghadap Tuhan.

Dulu, orang bicara, masuk kuping kiri keluar kuping kanan, wajah plongo memperhatikan. Sekarang, orang bicara, masuk kuping kiri keluar kuping kanan, wajah sok memperhatikan, tangan sibuk bekerja. Seberapa besar teknologi telah menelan kebiasaan baik kita?

Pesawat baru sj menjejak runaway, mendarat, kita bergegas menghidupkan hp, seolah menunggu telepon dr presiden, atau perlu mengupdate status, seolah artis dgn 18 juta follower.

Kita sibuk sekali dgn dunia baru itu. sampai lupa bertanya, lantas apa yg sebenarnya ‘dunia baru’ itu telah berikan kpd kita?

Tabiat baru muncul seiring dengan kebiasaan ini. Orang2 latah berkomentar padahal belum membaca secara lengkap. Orang2 dengan cepat menyambar padahal mengerti pun tidak dengan konteks pembicaraan. Tidak ada lagi yang memperhatikan detail, semua sibuk dengan pikiran masing2, asumsi masing2, dan dengan cepat bergegas berseru. Tidak memperhatikan, tapi ingin diperhatikan.

Selamat datang generasi ‘tidak memperhatikan’. Maka bersiaplah dgn resikonya, jika kita juga tdk diperhatikan orang lain saat bicara dan butuh diperhatikan.

Teknologi telah bersisian dengan manusia, dan boleh jadi siap menelan ‘kemanusiaan’ kita.

____Tere Liye___ (Facebook)

nice

Rasanya itu lho. . .

Hari ini 8 november 2012 dalam sehari aku mengkonseling 4 orang anak. Yaa itu cukup menjadikan suasana hatiku nano-nano. Ah. . .bisa mengenal lebih dalam anak-anak asuhku itu menyenangkan, aku saja bisa belajar dari pengalaman hidup mereka. Taukah, aku sekarang paham, yang menjadikan seseorang itu "Dewasa" bukan umurnya tapi pengalaman hidupnya. Disini aku mengenal berbagai macam karakter manusia, belajar tipologi secara nyata dan belajar bagaimana membimbing dengan kasih sayang.  

Kali ini klienku yang pertama sebut saja dia R , R ini sudah sering tidak masuk tanpa keterangan. Ciri-ciri fisiknya dan dari tipologi anak, aku bisa melihat kalau anak ini bukan anak yang nakal atau bebel. Saat disentuh sedikit tentang keluarganya, dia langsung menangis, bagiku seseorang yang menangis bukan harus dilabeli dengan kata cengeng. Aku bisa merasakan sendiri kesedihan dalam hatinya yang mungkin tak pernah diungkapkan. Aku bicara karena aku juga pernah ada diposisi dia dan aku tau bagaimana rasanya. Aku menahan-nahan untuk tak menangis walaupun hanya berkaca-kaca tapi setidaknya kali ini aku berhasil untuk tidak menangis. Seandainya saja dia adikku sudah aku peluk dan pasti aku bisikkan ," Tenang, jangan menangis,ada aku disini". ah. . .rasanya ingin sekali aku lakukan. Setiap aku mengkonseling mereka aku selalu menekankan kepada anak-anak asuhku bahwa mereka tidak nakal. Anak yang sering melanggar peraturan belum tentu anak itu nakal, pasti ada latarbelakang masalah yang sebenarnya mereka alami. Untuk itu aku belajar untuk selalu melihat sesuatu bukan dari 1 sudut pandang. Ingatlah, bahwa anak-anak "itu" butuh kasih sayang dan bimbingan kita sebagai pendidik, bukan untuk diancam dan diintimidasi. Anak yang dengan sadar melakukan hal baik jauh lebih berbudi dari pada anak yang "terpaksa" melakukan hal baik. Intervensi kadang perlu tapi bukan berarti itu merupakan satu-satunya jalan keluar untuk menyelesaikan masalah anak. Mari belajar menjadi pendidik yang baik. 

Biarkan aku menikmati tetes demi tetes peluh ini. . .

Peluh yang dihasilkan dari setiap pengorbanan, tangis , dan luka. . .

Ah. . .kapan aku punya kelinci lagi

Mungkin kalo lagi sedih pengen ada yang meluk-meluk kayak begini nih. . . wkwk
#kangen kelinciku
sayangnya kagak bisa megang kucing. . .

Dandelion

Dandelion, entah kenapa sering dilambangkan sebagai sesuatu yang romantis. . .

Sering dihubung-hubungkan dengan perasaan cinta. . .

Dan kehadirannya mampu membius seorang manusia menjadi puitis yang kadang-kadang terlalu tragis untuk dipahami. . .

Dandelion, terkadang hadirmu menjadi filosofi bagi sebagian orang yang berjuang dalam hidupnya. . .

Dandelion, juga tak pernah bisa lepas dari jepretan-jepretan kamera yang barusaha mengabadikan setiap sudut kecantikannya. . .

Dandelion, akupun menyukaimu. . .

Setiap orang punya caranya masing-masing dalam memaknai kehadiranmu. . .

Dan aku, tak sekedar menyukaimu sebagai bunga rumput yang mudah saja terinjak-injak. . .

Setiap yang bernyawa pasti akan mati.

Setiap yang bernyawa pasti akan mati.

Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT,
"Tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati.
Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu.
Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung.
Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan."
(QS.Al Imran:185)

Subuh ini saat lagi semangat-semangatnya buat satlan, tiba-tiba rasanya aku pengen buka FB, dan pas aku buka ada pemberitahuan seperti ini disalah satu grup

Innalillahi wa inna ilaihi rajiun.

Bus delegasi Antibiotic8 FULDFK

Purwokerto m'alami kecelakaan krn

rem blong&bruntun.Kabar trakhir total

5 korban jiwa,2 org meninggal

(delegasi dr UNDIP),3 pengendara lain

mninggal,22 delegasi luka,34 delegasi

selamat,12 panitia selamat.Mohon doa

kebaikn tuk saudara2 kita disana.

Bg yg ingin membantu bs ke bank

syariah mandiri a.n puspitasari

7031267891

HP: 083181603208

Aku hanya bergumam dalam hati bahwa setiap manusia pasti mati, begitupun aku, apa yang akan aku bawa sebagai bekal nantinya??

Siang tadi saat PPL aku sempatkan membuka akun tumblr ku dan ada yang mereblog tulisan novi yang berjudul Dosen tak bernyawa. Aku baca perlahan, dan itu ternyata merupakan tulisan terakhir novi mahasiswi FK undip yang menjadi korban dalam kecelakaan maut. Alangkah terkejutnya aku, ternyata blog itu milik novi (http://novilialutfiatul.wordpress.com), yang ku kenal dia hanya lewat tulisan-tulisannya. Ternyata dunia ini sempit, seseorang yang baru saja aku puji dalam hati tentang tulisan-tulisannya yang mencerminkan dirinya yang sholihah ternyata sudah terlebih dahulu menghadap ke pangkuan Ilahi. Ya siapa yang bisa menebak umur seseorang, kalau umur adalah takdir dan rahasia Allah.

Sesuatu yang bisa dijadikan pelajaran hidup, mau sampai kapankah kita hidup di dunia ini?? Sedang aku sekarang merasa aku masih berlinang dosa. Ya Allah Yang Maha Pengampun, ampunilah segala kesalahan hamba, bimbinglah hamba agar selalu berada dalam Rahmat dan HidayahMu. Amin

Manusia berawal dari setetes air mani yang hina. Berakhir menjadi seonggok daging yang membusuk. Dan saat ini berada diantara keduanya dengan membawa kotoran kemana-mana. (Salim A. Fillah – Dalam Dekapan Ukhuwah)

Semoga Allah menempatkan beliau sebagai salah satu da’iyah yang menghuni surga dan semoga tulisan beliau ini memberikan manfaat bagi kita yang masih hidup.

Secuil Rasa

Aku tak tahu, entah kekuatan dari mana,kali ini aku tetap tenang. . .
Untuk saat-saat segenting ini, bahkan hatiku sama sekali tak terkoyak, biasa saja. . .
Apa karena sudah terbiasa menghadapi, atau memang itulah bentuk kepasrahanku. . .
Pasrah saja, Tuhan tau yang terbaik, sudah skenario,mau bagaimana lagi selain menjalani. . .
Bagaimana susahnya,sakitnya harus tetap dijalani, sambil tetap berharap bisa memetik hikmah. . .
Apalah yang mau disesali, toh semua milik Allah. . .
Inilah kehidupanku, inilah jalanku. . .
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?