Unek-Unek *jangan dibaca kalau ga suka*

Perjalanan ini terasa sangat menyedihkan
Sayang engkau tak duduk disampingku kawan
Banyak cerita yang mestinya kau saksikan
Ditanah kering bebatuan. . .

Tubuhku terguncang dihempas batu jalanan
Hati tergetar menatap kering rerumputan
Perjalanan inipun seperti jadi saksi
Gembala kecil menangis sedih. . .

(dinukil dari lirik lagu milik Ebiet G Ade/Berita kepada kawan)

Hmm. . .kalau ada kawan disini rasanya ingin aku ungkapkan semua sesak yg memenuhi rongga dada ini
Kalau saja ada kawan disini,aku hanya meminjam pundakmu sebentar, aku hanya ingin sekedar merebahkan kepalaku sejenak, agar yg berat terasa lebih ringan.
Kalau ada kawan disini aku hanya ingin berbagi tentang asa dan doa yang selama ini aku gantungkan pada yg Maha menciptakan hidup.
Kalau ada kawan setidaknya gelap malam tidak menyisakan hening dan sepi yang berlarut-larut.
Kalau ada kawan semoga saja aku tak lagi sedang berandai-andai, karena kata pak ustad berandai-andai tidak baik bagi kesehatan jasmani dan rohani :D

Hmm. . .terkadang kalau sedang lara semua terasa lara, kalau lara dihati, raga ikut merasakan, kalau lara di raga, hatipun tak menentu.

Jadi kalau kamu tiba-tiba dihantam badai yg menyakitkan hatimu, segeralah pejamkan matamu, ambil nafas, istigfar dan katakan all is well.
Oya jangan lupa ambil laptop buka akun blogmu dan tinggalkan jejak tulisan, tuangkan dalam tulisan ala kadarnya walaupun hanya menulis satu kata yang paling penting kamu sudah menuangkan semua katarsismu.
*ini juga saran ala kadarnya yg ga penting2 amat :D *

Kalau ada yg ingin menangis maka menangislah sepuasnya,terkadang menangis bisa membuat hatimu lebih baik, nanti juga ada saatnya kamu akan bosan untuk menangis dan lebih berpikir bagaimana seharusnya dan apa yg harus dilakukan.

Terkadang aku berpikir masalah itu mendewasakan, rasa sakit itu mengingatkan bahwa hidup di dunia cuma sementara *kalau pas inget* Allah itu selalu dekat walaupun hambaNYA menjauh, Allah selalu punya cara terhalus untuk  mengingatkan bahwa manusia itu ga boleh sombong, raga ini milikNYA , jiwa ini milikNYA, apa yg kita sombongkan?
Jangankan sombong, memyembunyikan wajah ini supaya tak terlihat begitu pucat saja aku tak mampu.

Sekarang bahkan aku mengerti, tidak ada gunanya berpura-pura baik dihadapan manusia hanya untuk dinilai A+ oleh manusia, untuk apa? dihari berbangkit nanti tidak ada perhitungan seberapa kerenkah orang ini dimata manusia apalagi polling teman paling populer.

Percayalah ketika hari ini jam ini menit ini detik ini kamu merasakan sakit, bahkan sakit yg teramat dalam, jangan lupa menyelipkan satu keyakinan bahwa esok hari ketika mata mulai terbuka lagi kamu akan mendapati hal sesederhana sekalipun yg mampu menghadirkan senyuman untuk mengisi harimu yg lebih baik.

Kamu berhak menikmati hidup ini agar kamu tahu berapa banyak nikmat Allah yg telah dilimpahkan, idealnya hidup haruslah seimbang antara menggapai dunia dan akhirat.