Thinking of You, Oh Maybe

Jam segini mataku masih bagaikan pijar-pijar lampu neon :D ga ada ngantuk-ngantuknya T_T

I think, writing can be a lonely swabs. at least for tonight ;)

Seperti mengeja suatu nama pada hamparan pasir putih di lepas pantai. . .
Mungkin sama halnya seperti menunggu ombak datang dan menyapunya, bukan hanya satu persatu huruf akan tetapi seluruhnya hingga tak berbekas dan kembali "resik"
dan heeeey aku masih bisa menari-nari diatasnya, tertawa tapi tak jelas, antara tangis dan tawa yang kata orang tidak bisa dibedakan.
Merajut asa dalam ketidakpastian turut menyesalkan diri pada keterpurukan yang tiada henti merajai.
Seperti dulu, masih ingin kembali ternyata. . .
Karena hari ini ternyata terlalu rumit tak seperti ketika bersamamu. Ketika satu asa kamu rajut dalam benang-benang keraguanku, kamu tak henti menyakinkan diriku bahwa kita bisa menjalin mimpi bersama.
Aku yang salaaah, aku yang mematikan api padahal sudah susah payah kamu hidupkan. Aku yang terlalu ketakutan kalau-kalau kita terbakar, padahal kamu sudah berusaha menjaganya dengan baik.
Maafkan. . .aku sadar sesudah terlambat :'(
Sesudah tak pernah ada yang bisa merajut asa untukku seperti kamu. . .
Katamu ini bukan permainan yang bisa dihentikan hanya dengan menekan tombol end, tidak sesederhana ini, karena ini hati yang tulus mencari tuannya. Tapi aku selalu saja berpikir mudah,mudah dan mudah saja :'(
Kamu benar. aku benar-benar salah. . .
Aku pikir, kamu hanya bagian masa lalu yang harusnya tak pernah diingat. . .tapi kenyataan seperti ini yang aku benci. forever and ever, i don't want to miss u.

Klaten 15 juli 0:42