kunikmati lembutnya titik embun menderai
di antara butir yang singgah di atas dedaunan
walau samar tak sepeti hujan derai nya menapak bumi
setitik tirta di ujung hari mampu membawaku ke masa itu
kala ingatan- ingatan di sana
masih sibuk bercakap dengan mimpi
aku masih terang mengingat mu
di sini aku hanya bisa berkata
tentang kebenaran yang tiada kau percaya
hati ku merindu karna diam mu
kau sebening embun di hati ku
dan kesucian nya,,, adalah kau dalam rasaku
maaf rindu ini masih untukmu,,,,maafkan aku,,,,
“Tak ada kasih sayang,
yang lebih suci dan menyejukan jiwa
dari pada kasih sayang,
yang tersembunyi di hati wanita,
yang tiba-tiba terjaga ,
lalu mengisi jiwanya sendiri
dengan alunan musik jiwa surga,
yang membuat hari-harinya
bagai mimpi-mimpi pujangga
dan malam -malamnya tak terduga.”
(Kahlil Gibran)