Kalau belum, boleh sekiranya cek dulu di gugel karena aku ga pengen membahas apa penyebab dan apa itu penyakit lupus.
Minggu ini minggu yang sangat melelahkan buat aku, walaupun melelahkan secara psikis tapi aku mendapat banyak pelajaran hidup yang bisa aku ambil.
Hari Rabu sore sehabis mahgrib aku mendapat telepon dari ibuk yg mengabarkan via di vonis terkena lupus. benar-benar ga bisa terbayangkan perasaanku saat itu, nangis seketika dan dipikiranku membayangkan via yang riang, gadis kecil yang masih punya sejuta cita-cita dan dia harusnya menikmati masa remajanya.
Baru saja kemarin dia menginjakkan kaki di sekolah menengah pertama dan aku mulai gelisah. . .
Aku tak bisa membayangkan dia dengan penyakit lupus, semalaman aku menangis bahkan aku sama sekali tak peduli dengan deadlineku yang menyesakkan.
Dan saat aku buka pintu kamar rumah sakit untuk pertama kali aku melihat dia tersenyum manis kepadaku, dia terlihat lebih kurus, didepannya sudah ada sepiring beef steak, dan aku mulai lega :D setidaknya yang aku bayangkan tidak terjadi :)
Saat itu dia belum bisa berjalan lancar, lengannyapun masih terasa nyeri. Aku dan dia bercerita, ketawa-ketawa kesana kemari seharian. Rasanya tak ingin meninggalkannya.
Dia adalah gadis kecil yang penuh semangat :)
Dia bahkan sempat mengatakan " Mbak anis, aku udah ga bisa main dibawah sinar matahari lagi kyk kemarin, besok chiki sama chiko aku kandangin didalem rumah aja biar bisa aku elus2 "
Aku tau dia gak sakit, dia masih sama gadis manis yang punya sejuta impian. . .
waktu itu, dirumah sakit yarsis lantai 3 ruang YA no VIII A yang didalamnya terdapat jendela yang lebar menghadap ke jalan raya, dia bisa leluasa melihat mobil2 bersliweran dan sempat mengucap " mbak anis, nanti aku mau bikin mobil pake tenaga matahari buat aku sendiri,tapi aku harus bikin kostum yang ada helmnya yang anti sinar matahari"
Rasanya aku pengen nangis saat itu juga, seharian aku benar-benar menahan air mata agar tak jatuh didepan dia.
Yang bikin lebih parah pengen nangis, waktu dia nyisirin rambut pake tangan, rambutnya banyak yg rontok tapi dasar si via, dia malah seneng ngambilin rambut yang rontok, . .
Sadar, aku harus menguatkan dia karena dia aja kuat masak iya aku yang nangis, via itu memang gadis manis yang penuh semangat. Walaupun pas ibuk jenguk dia, tau banget ibuk sedih sampai pas cium dia rasanya yg ngliat "trenyuh"
Aku tau kamu kuat dek vi.
Ini foto dek vi pas aku udah mau pulang, alhamdulillah perkemabangannya bagus, udah bisa jalan seperti biasanya, nyeri2nya mulai hilang, ruam kupu-kupunya mulai memudar dan makannya udah banyak, sorenya kita maem sate bareng2 dia habis banyak :D
Oiya karena dia suka doraemon,makanya keesokan harinya aku nyari bantal doraemon sebelum aku ke RS
Mbak anis yakin kamu bakalan pulih kok dek, meskipun banyak orang bilang lupus ga ada obatnya tapi mbak yakin setiap penyakit pasti ada obatnya, yakin pada firman Allah bahwa setiap Allah menurunkan penyakit pasti ada obatnya. Semangat kamu itu adalah obat buat kamu, ini tanda Allah sayang sama kamu :)
Satu hal kemarin pas mau pulang dia sempet bilang " Mbak anis skripsinya ndang dikerjain to, nanti aku marah kalau mbak anis ga lulus2"
hahaha, dek ga tau kenapa mbk kehilangan semangat, maaf ya :D
Malu tapi gak kok, mbak anis pasti semangat lagi :D :D
