Sekarang bahkan rasa itu kian menipis. Mungkin karena sudah bosan aku memiliki rasa terhadapmu.
lagi-lagi aku berhadapan dengan yang namanya sebuah perasaan. Entah bagaimana aku mampu menghadapinya. Entah cara apa lagi yang akan ku lakukan. Semua ku pasrahkan...
Segala yang hadir bagai setitis air mata seulas senyuman. Dan, kemudian jiwa jadi terpisahkan dari jiwa yang lebih besar, bergerak di dunia zat melintas bagai segumpal mega diatas pergunungan. Suka dan duka, bagai sebuah perjalanan... Dan bermuara pada kebahagiaan. Menuju pada keindahan dan kecintaan Tuhan saja...
Biarkan aku yang mengundurkan diri.
Dari kehidupanmu, kini..
Kepenatan, keraguan, kebimbanganmu akan hilang, seiring tilawahmu yang kau baca perlahan.. #karenaQuranAdalahObat
Popular Posts
-
Lagi pengen sharing aja ya. . . Ada yang tanya begini : nis, kamu tau ga tulus itu apa ?? tulus yang dia maksud adalah tulus dalam hal ke...
-
Badai matahari Seorang ilmuwan ternama dari Badan Samudera dan Atmosfer Nasional Amerika Serikat Dr Kathryn Sullivan kemarin memperingatkan...
-
Halooo namaku viza, aku sekarang umurnya udah 2,5 tahun lho. . . aku suka banget main air, kalo udah liat air pasti aku betah main,...
-
Lagi bersih-bersih hapee nemu foto beginian :p Ga tau yg motoin siapa, bulik kayaknya, siapa lagi masak iya rayan -_- Aku kalau ga k...
-
Oleh : Raymond Mulyarahardja Jakarta, 23 Maret 2011 Bahaya Riil Di Sekitar Kita Ancaman global warming adalah nyata. Penceramahan seperti ...