Que Sera Sera : Apa yang Akan Terjadi, Terjadilah!

When I was just a little girl,
I asked my mother, "What will I be?
Will I be pretty?
Will I be rich?"
Here's what she said to me:
"Que sera, sera,
Whatever will be, will be;
The future's not ours to see.
Que sera, sera,
What will be, will be."

When I was just a child in school,
I asked my teacher, "What will I try?
Should I paint pictures?
Should I sing songs?"
This was her wise reply:
"Que sera, sera,
Whatever will be, will be;
The future's not ours to see.
Que sera, sera,
What will be, will be."

When I grew up and fell in love,
I asked my sweetheart, "What lies ahead?
Will we have rainbows
Day after day?"
Here's what my sweetheart said:
"Que sera, sera,
Whatever will be, will be;
The future's not ours to see.
Que sera, sera,
What will be, will be."

Now I have children of my own.
They ask their mother, "What will I be?
Will I be handsome?
Will I be rich?"
I tell them tenderly:
"Que sera, sera,
Whatever will be, will be;
The future's not ours to see.
Que sera, sera,
What will be, will be.
Que sera, sera!"

 

written by Jay Livingston and Ray Evans

pertama kali denger lagu ini di youtube, yang nyanyiin anak-anak. . .enak banget didengerin,aku aja sampai terharu....huhu.

lagu ini menceritakan tentang kepolosan seorang anak kecil. 

kalo boleh aku jelaskan dikit, ;) dalam lagu ini menceritakan seorang gadis kecil yang bertanya kepada ibunya tentang masa depannya. dan ibunyapun menjawab dengan bijak biarlah masa depan mengalir begitu adanya, tugas kita sebagai manusia hanyalah berusaha , bukan menentukannya. biarlah masa depan tetap menjadi masa depan, tidak perlu khawatir sekarang, biarlah yang akan terjadi dimasa depan terjadilah !!!
:)

Galau

Semakin diingkari semakin merasakan.. Tp tak kan mampu mengungkapkannya.. Biarlah Allah yang memutuskan segalanya...

Tulus

Seperti layaknya udara, tak tersentuh, tak teraba, namun nyata ada.

Saat kau goreskan luka dan kecewa

biarlah kutulis pada hamparan pasir

dan luka dan kecewa itu sirna

ditelan ombak kecintaanku pada-Nya

Saat kau beri aku bahagia

izinkanlah kuukir pada batu karang

dan bila ombak kehidupan garang menerjang

karang itu tetap kokoh

dalam naungan cinta-Nya

Dalam Mihrab Cinta

demi cinta ku pergi
tinggalkanmu relakanmu
untuk cinta tak pernah
ku sesali saat ini
ku alami ku lewati

Baca selengkapnya »

Sepotong Hati

“Air mata membersihkan hati dari kuman benci,

dan mengajari manusia ikut merasakan,

 pedihnya hati yang patah.”

(Kahlil Gibran)

    Lidahku terasa amat kelu, tak ada kata tentangmu yang ingin ku ucap saat ini, ku coba goreskan rasa dalam balutan aroma cinta yang tertuang dalam setiap huruf-huruf cinta, ah. . .cinta, lagi lagi cinta. mungkin sudah terlalu banyak puisi-puisi dan kata-kata manis yang kutuangkan untukmu, ku akui aku pernah mencoba mengelak, meskipun akhirnya aku mengaku kalah. siapa yang bisa menolak datangnya cinta, jika cinta adalah sebuah anugrah Sang Maha Pemilik Cinta Hakiki.

Baca selengkapnya »