Bila waktu dapat kurengkuh
Bila jarak dapat kupaut
Izinkan kubasuh telapakmu demi syurga_Nya
Demi kecintaan dan Ridha_Nya
Bila hati dapat kusibak
Bila air mata mampu kuseka
Izinkan kusediakan dadaku
Tuk jadikan tempatmu mengadu
Bunda…
Malam ini kudengar keluhmu
Menyayat relung kalbu
Menghantam ketegaranku
Kuingin sekuntum senyum masih tersungging
Pada bibir ayumu hingga mengahpus kegersanganku
Kuingin harum semangatmu seperti mawar di tepi jurang
Yang indah dan menyerbakkan mewangi
Namun sulit digapai bila tak berusaha
Tak ada senyum seindah senyummu yang sejukkan kegundahanku
Tak ada kalimat setangguh ucapanmu mendidik kami
Tak ada mutiara selembut kasih sayangmu meredakan tangisku
Maka jangan biarkan air mata itu mengalir
Sungguh;
Tak kuizinkan engkau menangis mala mini atau kemudian hari
Sebab air matamu membuatku tersayat
Tak mampu kutahan gelisah mendengar deritamu
Bunda…
Bila kertas tak mampu menggoreskan kegigihamu
Izinkan kujadikan tanganku sebagai tempatmu mengukir sejarah
Bila dunia tak mau menerima keadaanmu
Izinkan kurengkuh engkau menyusuri terjalnya cercaan itu
Hingga engkau kembali tersenyum
Merenda asa
Menikamkan karya
Menenun kalimat penuh hikmah
Melukiskan kebahagiaan
Dan kedamaian dalam hati seluruh anakmu
Bunda…
Kuingin senyummu kembali hadir
Teduhkan jiwaku yang gersang
Bersama waktu yang menunggu
Bunda…
Kuingin seka air matamu dan tak ada lagi tangis yang menyayatku
Kuingin tertidur lelap dalam pangkuanmu
Hingga kita sama-sama melihat
Betapa indahnya dunia ini
Jika engkau tak lagi bersedih
I love You, Mum!!!